Top
Begin typing your search above and press return to search.

Gelar seminar nasional, Universitas Ma Chung 'bedah' AI dan ekonomi digital  

Di tengah kecepatan dan kompleksitas transformasi digital, dibutuhkan kesadaran kolektif bahwa kemajuan tidak bisa lagi diraih secara individual atau sektoral semata.

Gelar seminar nasional, Universitas Ma Chung bedah AI dan ekonomi digital  
X
Sumber foto: AH Sugiharto/elshinta.com.

Elshinta.com - Di tengah kecepatan dan kompleksitas transformasi digital, dibutuhkan kesadaran kolektif bahwa kemajuan tidak bisa lagi diraih secara individual atau sektoral semata. Oleh karena itu, sebagai upaya untuk mempertajam intelektualitas, hasil pemikiran civitas akademika lintas bidang, Universitas Ma Chung menyelenggarakan acara Seminar Nasional 2025.

Seminar mengusung tema The Power of Collective Impact: The Synergy of Innovation, AI, and Digital Economy for Social Empowerment.

Bagas Brian Pratama, S.Tr.Ak., M.Tr.Ak., sebagai Ketua Pelaksana Seminar Nasional 2025, menjelaskan latar belakang serta tujuan utama dari penyelenggaraan kegiatan ini. Menurutnya pihaknya ingin menyediakan wadah bagi seluruh sivitas akademik di Indonesia untuk saling berbagi wawasan, memperkaya pengalaman dan mempertajam penalaran kritis mengenai sinergi dari inovasi, Artificial Intelligence (AI), dan Digital Economy untuk pemberdayaan sosial serta dampaknya secara kolektif.

"Serta menanamkan budaya literasi dan mengembangkan sumber daya manusia sebagai upaya pengabdian masyarakat untuk menghadapi era digital yang terus berkembang pesat,” jelas Bagas seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, AH Sugiharto, Rabu (30/7).

Menurut Bagas, sampai saat ini seminar nasional yang digelar Universitas Ma Chung dihadiri 820 peserta tidak hanya dari Jawa Timur namun juga dari sejumlah wilayah di Indonesia termasuk sejumlah perguruan tinggi.

Sementara itu Rektor Universitas Ma Chung, Prof. Dr. Ir. Stefanus Yufra M. Taneo, MS., M.Sc., menyampaikan bahwa Universitas Ma Chung melalui Seminar Nasional ini meneguhkan kembali perannya sebagai katalisator kolaborasi lintas disiplin dan lintas generasi.

"Seminar ini tidak hanya menjadi panggung akademis, tetapi juga forum pemikiran dan aksi nyata yang menghubungkan hasil riset dengan kebutuhan masyarakat, serta menumbuhkan budaya berpikir kritis dan reflektif di tengah derasnya arus digitalisasi," ungkapnya.

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire